Friday, March 15, 2013
Tugas Sekolah
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Sampah adalah suatu barang yang
sudah tidak terpakai lagi dan tidak di gunakan lagi. Apabila tidak di tangani
dengan benar akan menimbulkan bau yang tidak sedap, sumber berbagai penyakit,
penyumbatan saluran air dan juga dapat menyebabkan banjir. Seiring berjalannya
waktu maka di temukanlah cara untuk menanggulangi sampah. Kalau dulu sampah
hanya di biarkan sampai menimbulkan bau tak sedap, sekarang sampah di
manfaarkan menjadi sumber penghasilan. Misalnya, sampah organik yaitu : sampah
sisa-sisa makanan di jadikan kompos, pupuk dll. Sedangkan sampah anorganik
diantaranya sampah plastik di jadikan kerajinan tangan atau di daur ulang.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka rumusan masalah karya tulis ilmiah ini adalah “ Bagaimana pengaruh sampah
terhadap lingkungan?”.
1.4
Tujuan Penulisan
·
Mengetahui
jenis dan sifat sampah
·
Mengetahui
manfaat pengolahan sampah
·
Mengetahui
pengaruh sampah terhadap lingkungan
1.5
Manfaat Penulisan
ü Masyarakat sadar akan
kebersihan lingkungan.
ü Banyak kreativitas yang di
hasilkan leh masyarakat
ü Lingkungan menjadi bersih
dan nyaman
BAB
II
JENIS
– JENIS SAMPAH
Sampah
sangatlah lekat dengan kita, dimana pun kita berada pastilah kita menemui
sampah. Berdasarkan bahan
dasar dan kandungan yang terdapat di dalamnya sampah di bagi menjadi tiga:
2.1. Sampah Organik
Sampah
organik adalah sampah yang dapat diurai, yang mudah membusuk. Sampah ini termasuk sampah
basah yang dapat diolah
menjadi kompos.
Contoh sampah organik adalah :
·
Sisa
makanan
·
Sayuran
·
Dedaunan
dan sebagainya
2.2. Sampah Anorganik
Sampah
anorganik adalah sampah yang tidak terurai, yang tidak dapat membusuk. Sampah ini termasuk sampah
kering yang dapat di jadikan sampah komersial atau sampah yang laku di jual kembali
untuk diolah kembali menjadi barang yang bisa di gunakan lagi.
Contoh sampah anorganik adalah :
·
Plastik
·
Kertas
·
Gelas
atau kaca
·
Botol
2.3. Sampah Berbahaya
Sampah
Berbahaya adalah sampah yang beracun penyabab infeksi, mempunyai sifat korosif.
Korosif adalah sifat suatu subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur
atau memeroleh dampak negatif. Sampah ini biasanya berasal dari limbah pabrik
yang merusak sungai setempat karena memiliki racun. Sampah ini sangat
memengaruhi linkungan dan mengakibatkan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan
makhluk hidup.
Contoh sampah berbahaya adalah :
·
Logam
·
Pestisida
·
Zat
kimia
·
Sisa
perindustrian
BAB III
CARA PENGOLAHAN SAMPAH
Pengelolaan
sampah adalah
pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan dari material sampah.
Hal ini biasanya dihasilkan
dari kegiatan manusia, dan dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan. Pengelolaan ini melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif. Praktek
pengelolaan sampah berbeda antara daerah
perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga
perumahan dan industri. sampah yg tidak berbahaya
dari pemukiman dan di daerah perkotaan biasanya menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area industri biasanya ditangani
oleh perusahaan pengolah sampah. Metode ini berbeda-beda
tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan untuk
mengolah dan ketersediaan area. Dan caranya dibagi rata dengan jenisnya, dari
sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya.
3.1
Pengolahan Sampah Organik
Sampah organik
tergolong sampah yang gampang busuk.seperti sisa makanan, dedaunan dan masih
banyak lagi. Sebenarnya sampah
jenis ini masih bisa kita manfaatkan lagi. Asalkan kita tahu kegunaan dan juga
cara mengolahnya. Jenis sampah organik bisa kita manfaatkan lagi menjadi pupuk
kompos. Karena sampah organik
berasal dari makluk hidup. Pengomposan yaitu zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis. Contoh dari pengelolaan sampah
menggunakan teknik ini adalah Green Bin Program (program tong hijau) yaitu seluruh sampah
organik dikumpulkan di kantong khusus
untuk di komposkan.
3.2 Pengolahan Sampah Anorganik
Sampah anorganik sebaiknya kita daur ulang kembali. Jangan
membuangnya secara sembarangan, karena jenis sampah ini tidak mudah untuk
hancur. Kita memerlukan kreatifitas tinggi untuk mengubah sampah tersebut
menjadi suatu barang yang mempunyai nilai beda. Proses
pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai daur ulang. Ada
beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk
diproses lagi. Kedua mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang
dibuang.Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng
baja makanan atau minuman, kertas, koran, majalah, dan kardus. Daur
ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena
bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
3.3 Sampah Berbahaya
Tahap penanganan sampah B3 (bahan berbahaya dan
beracun)
dari rumah tangga dimulai dari pemilahan. Sampah B3 harus dipilah dan
dipisahkan dari sampah organik dan anorganik. Kemudian
sampah B3 yang sudah terkumpul dimasukkan dalam wadah yang aman. Pastikan menggunakan sarung tangan saat melakukannya.
Selanjutnya, jika
penganangan sampah B3 dilakukan secara terkoordinasi dengan warga masyarakat di
perumahan sekitar, maka tahap selanjutnya adalah dengan pewadahan dan
pengumpulan besar, pengangkutan dan penyimpanan sementara. Semuanya harus
dilakukan dengan metode pengelolaan sampah B3 yang sesuai dengan aturan
pemerintah dan anjuran ahli. Dalam
menyikapi sampah B3 Sebagai warga juga konsumen perlu memiliki peran yang baik. Usahakan
mengurangi konsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya beracun, dan lebih
memilih produk ramah lingkungan. Kita juga
bisa memperpanjang umur dengan
memakai suatu produk dengan pemakaian yang bijak. Misalnya
dengan merawat baterai alat elektronik agar awet atau menghemat penggunaan
bahan pembersih. Perlu diketahui juga bahwa produsen memegang peran yang sama
pentingnya. Produsen wajib mencantumkan material yang dikategorikan sebagai
kandungan berbahaya ataupun beracun pada semua produknya. Tujuannya agar
konsumen tahu cara penanganannya. Produsen juga memiliki kewajiban untuk
melakukan upaya-upaya yang dirasa perlu untuk mengolah produk tersebut setelah
digunakan. Dan jika terjadi pencemaran lingkunga,
produsen wajib bertanggung jawab untuk memulihkannya. Dengan mengetahui apa itu
sampah B3 dan peran apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulanginya, semoga
keluarga dan lingkungan kita tetap sehat dan aman untuk selamanya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat
berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
4.2 Saran
Cara
pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran
dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan, Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena
jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya alam
ini.
Sebaiknya
setiap rumah tangga melakukan pembuangan sampah dengan cara memilahkan sampah
sesuai jenisnya. Agar pihak TPA(tempat
pembuangan akhir) mudah
untuk dijadikan sesuai kebutuhan.
sumber: asli kreasi ku http://trik56.blogspot.com/2013/03/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html